Sunday, 7 October 2018

Kala Oktober Menyapa

Enam bulan telah berlalu, sejak regular check up terakhirku April yang lalu.
"Jika ada keluhan,  datanglah tiga bulan lagi. Namun jika tidak ada, datanglah enam bulan lagi." ucap dokter.

Well,  puluhan tahun berlalu tak terasa, apa lagi hanya enam bulan.

Oktober datang....
Hari kelahiranku.
Hari kembali ke rumah sakit.

Usai April yang sangat menguras energi dan emosi, aku akan kembali mengecek kondisi kesehatan.
Membaik ataukah memburuk,  entahlah.

Selama rentang enam bulan itu aku paksakan untuk hijrah lifesyle, demi kesehatan yang lebih baik. Kalaupun tidak membaik,  setidaknya janganlah memburuk.

Oktober datang.
Berat badanku telah hilang lima belas kilogram.
Aku rombak total pola makan ke low carb,  medium protein, dan high fat.
Pun aku mulai olahraga, Yoga sambil berjemur sinar matahari pagi.

Oktober datang.
Tidaklah mudah menjalani hidupku dari April hingga oktober menjelang.
Jatuh, bangun,  jatuh, bangun, jatuh, bangun lagi.
Aku bersikeras, berkomitmen untuk benar-benar ingin SEHAT.

Oktober datang.
Dengan ikhtiar yang jor-joran, aku tak berharap hasil yang WOW.
Karena menggantung harapan terlalu tinggi, jika tidak tercapai maka akan nyesek to the max!

Oktober datang.
Aku telah berusaha semampuku untuk hidup lebih sehat.
Apapun hasilnya, aku terima.
Dan ya, usaha yang maksimal pastilah berbanding lurus dengan hasilnya.
Jikapun hasilnya tidak maksimal, atau malah minimal, tingkatkan lagi usahanya :)

Oktober datang.
Terima kasih Allah, Engkau ajarku untuk makin bersyukur dan memperkuat daya juangku.

Oktober datang,
Terima kasih Allah, Engkau bukakan banyak pintu untukku agar aku lebih bermanfaat untuk sesama.

Oktober datang,
Semoga aku makin matang dalam berjuang :)

Halo rumah sakit, oktober minggu ke-tiga aku akan berkunjung....

Thursday, 24 May 2018

Maaf, aku Lancang

Maaf , aku menyebut namamu di depan kiblat muslim sedunia itu.
Maaf, aku kerap melafal namamu di semua waktu ketika doa cepat diijabah olehNya.
Maaf, aku memintamu kepada Sang Maha Cinta, kamu yang belum pernah ku jumpai.
Maaf, aku lancang.

Tuesday, 17 April 2018

Inikah Saatnya?

Setelah 2 tahun berlalu operasiku, usai 1 tahun kelar kemoterapi, setahun ku yang melegakan, lalu, 16 April 2018 secara mengejutkan hasil USG ku di luar sangkaanku.
BANYAK PERTUMBUHAN MASSA BARU.

Aku mulai merasakan kejanggalannya ketika sebulan terakhir ku rasakan ada bengkak di perut kiri bawah ketika ku raba. Tidak sakit. Hanya terkadang terasa seperti nyut nyut.
Ketika jadwal kontrol 1X 3bulan ku telah tiba waktunya, maka ku katakan perihal bengkak itu pada dokter.
Maka dokter melakukan USG lebih jelimet, super hati-hati, agar diketahui apakah benar ada bengkak seperti yang ku katakan.
USG perut melalui permukaan kulit hasilnya kurang jelas, padahal bulan-bulan sebelumnya lancar-lancar saja.
Untuk hasil yang lebih jelasnya, maka dokter meminta untuk USG Trans-rectal.
Melalui anus!
Kalau penasaran, silakanlah google tentang transrektal itu.
Kata dokter, rasanya cuma seperti eek keras.
Gimana rasanya ketika eekmu keras?
Sakit! HAHA


ADA NAMPAK BEBERAPA PERTUMBUHAN MASSA BARU.
UNTUK LEBIH PASTINYA, LANJUT TES CT SCAN ABDOMEN & PELVIS.
KEMUNGKINAN KANKERNYA TELAH MENYEBAR KE ORGAN LAIN.

Bagai disambar petirrrr.
Ketika ku sangka aku akan free cancer untuk selamanya, atau setidaknya selama berpuluh-puluh tahun, ternyata ia muncul hanya dalam kurun waktu setahun saja.

Tidak, aku tidak menangis.
Aku sambut dengan hati tegar nan berdebar.
Inikah saatnya aku diberiNya ujian kenaikan kelas?
Iyakah level ujianku dinaikkanNya?

Baiklah wahai Sang Maha Cinta, aku terima ujian terbaruMu.
Aku SIAP!
DENGAN SENANG HATI!


Four Leave Clover

Ku mulai menyadari keberadaannya setelah menonton film jepang (atau mungkin korea, ku lupa 😬).
Ada di salah satu adegan seorang anak perempuan terisak-isak di padang rumput sembari matanya sibuk mencari daun ini, yang empat helainya.
Four-leave-clover.
Mencari four di hamparan three nyaris sama seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Namun perkara Four-leave-clover ini lebih sulit. Jarum di tumpukan jerami memang susah untuk ditemukan, tapi setidaknya jarum itu memang ada, cepat atau lambat pasti akan ditemukan juga.
Sedangkan four ini tidak pasti keberadaannya.
Kemungkinan ada, namun tidak bisa dipastikan dia selalu ada ketika dicari.
Oke, balik lagi ke anak perempuan di film.
Kenapa dia mencari daun itu?
Karena dia pernah dengar bahwa Four-leave-clover bisa mengabulkan permintaan kalau berhasil menemukannya.
Permintaannya: PULIHKAN SAHABATNYA DARI KANKER.
Well, aku baru tau hal itu.
Ternyata Four-leave-clover merupakan simbol harapan.
Namun, berdoa dan berharap pada daun isn’t my way lah.
Gantungkan harapan tentu pada Sang Maha Pencipta, bukan pada ciptaannya.

Tetapi, aku selalu penasaran tiap kali jumpa dedaunan ini.
Aku masih tergoda untuk mencari four di hamparan three.
Belum ku temukan dan berharap kelak menemukannya.
Untuk apa ku mencarinya?
Agar semakin kuat daya juangku untuk meyakini bahwa selalu ada harapan :)
Tak ada yang tak mungkin selama kau yakin dan mau memperjuangkannya.

*Pertama kali diposting di ntimuth.tumblr.com pada 12 Februari 2018. Lalu bermigrasi ke blogspot ini karena Tumblr telah diblokir pemerintah tercinta. HAHA

Sepikah Ia?

Ia,
Tumbuh terasing.
Jauh dari kawanannya.
Ia berbeda.
Sepikah ia?
Lelahkah tegak tiada nampak berkawan?
“Tidak” katanya.
“Mendekatlah, akan ku tunjukkan padamu bahwa menjadi berbeda tidaklah buruk.” ajaknya.
Aku dekati ia.
Indah, sejuk, cerah, dan terasa menenangkan.
“Terima kasih” ungkapnya.
“Hanya sedikit manusia yang memandang perbedaan dari sisi indah dan lebih sedikit lagi yang mau menerimanya dengan senang hati, karena berlapang dada belumlah cukup. Apalagi yang bisa menandingi perasaan senang hati?” ucapnya sembari menari indah ditiup angin.

*Pertama diposting di Tumblr saya, ntimuth.tumblr.com, 16 Desember 2017.

Ada...

“Ada yang bercerita kemudian dekat.
Ada yang mendekat agar punya cerita.
Ada yang sengaja dekat, hanya untuk menjadikanmu bahan cerita.”


Bisakah kita dekat setelah kau dan aku bercerita?
Bolehkah aku mendekat agar kita punya cerita?
Marahkah kau ketika ku jadikan kau bahan cerita?
Aku butuh bercerita.
Aku senang menjadi pendengarmu.
Kau adalah cerita favoritku.
Sayangnya kau tak tau,
Atau tak ingin tau.


*Tulisan ini pertama kali saya posting di Tumblr 13 Februari 2018. Saya pindahkan ke sini karena, you know lah, Tumblr diblokir...

Nak...

"Nak, maafkan ibu telah membuatmu menunggu terlalu lama.
Ibu belum bisa menjemputmu.
Nak, ibu sedang berusaha sepenuhnya untuk memperbaiki diri.
Nak, doakan ibu segera menemukan laki-laki berhati lapang dengan senyum indah super ikhlasnya, yang ketika kami bersua maka masing-masing hati mantap bersuara “dialah orangnya.”
Laki-laki itu kelak akan kau panggil ayah. Ibu dan ayah akan menjemputmu ke panti asuhan atau dimanapun itu tempatmu."

*Tulisan ini pertama kali saya posting di Tumblr 3 Maret 2018. Saya pindahkan ke sini karena, you know lah, Tumblr diblokir...