Wednesday 30 December 2015

Terkutuklah Aku

Benda macam ada yang ada padamu sehingga setiap kali kita berdekatan yang ada hanya amarah?
Apakah kau punya sejenis magnet amarah positif dan aku punya magnet amarah negatif sehingga ketika dekat maka akan menimbulkan reaksi marah-marahan?
Atau mungkinkah kau punya sesuatu dalam dirimu yang bisa mengaktifkan radar amarahku sehingga ketika kau telah dekat maka amarahku akan sangat aktif?
Jangan kutuk aku, ibu...
Semua di luar kendaliku.

Sunday 30 August 2015

Hello Mr. Unknown!



Kalau memang Tuhan telah menjanjikan sesuatu yang  jauh lebih Indah maka aku ikhlas dan sabar untuk hal yang belum boleh ku miliki dan lakukan saat ini.


Tahukah kau?
Aku adalah pengagum sang malam.
Sejuk, damai, dan tentram.
Oh lihatlah jutaan lampu nan indah itu!

Tahukah kau?
Aku selalu ingin merasakan tiupan angin pantai di malam hari.
Deburan ombak malam hari terdengar bak suara merdu sang penyanyi.
Oh lihatlah restoran di tepi pantai itu!

Tahukah kau?
Aku teramat ingin mendaki gunung nan tinggi walau hanya sekali saja.
Indah, mempesona.
Oh lihatlah taman bunga Edelweiss itu!

Tahukah kau?
Aku ingin sekali berada di taman bunga matahari.
Indah sekali.
Oh lihatlah senyum bahagiaku!

Tahukah kau?
Aku teramat tergila-gila pada Baymax.
Menenangkan, menyenangkan to the max.
Oh lihatlah betapa ajaib pelukannya!

Tahukah kau?
Aku ingin ada yang menggenggam tanganku di keterpurukanku.
Pulihlah dukaku.
Oh lihatlah tawa riangku!

Tahukah kau?
Kau Tahukah?
Kau?
Tahu?

Semua itu, belum satupun aku wujudkan!
Belum saatnya.
Waktunya belum tepat.

Kau pikir aku ini seorang penyabar?
Kau pikir aku kuat untuk terus menunggu?
Kau pikir aku tak ingin mencuri “start”?

Aku tak sabar!
Aku benci menunggu!
Aku selalu ingin memulai lebih dulu!

Good things come to those who wait.
NO!

Lihatlah para pemuda-pemudi itu!
Tidakkah mereka terlihat sangat bersuka cita?
Penuh dengan cinta!
Mereka mencuri “start”, dan terlihat baik-baik saja.
Hey, bahkan mereka terlihat bahagia!
Lalu, good things apa yang akan aku dapatkan kalau aku wait?

Exclusive! 

Oh, Oke.
Semua keinginan yang aku urungkan saat ini kelak akan aku dapatkan secara exclusive di masa depan.
Ya, di waktu yang telah ditakdirkan dan dengan orang yang tepat.

Ah, Benarkah?

Aku memang tak percaya pada janji siapapun.
Namun, Aku sangat percaya pada janji Tuhan.

Silahkan menertawakanku.

Tetapi jangan marah kalau kelak aku “sedikit” menertawakan.
Tidak, aku tidak akan menertawakanmu.
Aku akan menertawakan diriku sendiri.
Menertawakan diriku karena pernah berniat untuk mencuri “start”.
Oh, Malaikat, tolong jangan catat niat ngawurku itu.
haha


Monday 16 March 2015

Sakitnya Tuh Di sini

Sakitnya tuh di sini, di dalam mulutku
Sakitnya tuh di sini, pas kena gigi gerahamku
Sakit, sakit, sakitnya tuh kebangetan.

Aww, gigi gerahamku mulai tumbuh. 
Masih ada 4 gigi lagi yang akan segera muncul.
Sakitnya kebangetan!

Makan bubur aja susah, apalagi makan kerupuk!
Terpaksalah makan pelan-pelan.

Tidur pun tak nyenyak karena saking sakitnya.
Benar-benar kebangetan sakitnya.
haha

Dulu aku sering kesal melihat nenek-nenek dan kakek-kakek yang makannya lama karena gigi gerahamnya sudah tak ada. Pasti susah banget mereka mengunyah makanan.

Sekarang malah aku yang susah mengunyah makanan.

Ternyata bisa mengunyah makanan dengan baik adalah anugrah yang luar biasa kece.
huhuhu
Sakitnya tuh di sini.

Bersyukurlah kalau kau bisa makan setiap hari.
Berbahagialah kalau kau masih bisa mengunyah makanan dengan baik.
Bersabarlah kalau kau sulit mengunyah.
Setidaknya kau masih punya sesuatu yang bisa dikunyah, sedangkan di luar sana ada yang tak punya apapun untuk dikunyah.


Semua Bahagia

"Dia bahagia"
"Dia tak bahagia"
"Kasihan sekali mereka"
"Alangkah bahagianya hidup mereka"


Banyak acara-acara tv yang menyorot nasib orang-orang pinggiran.
Acaranya dibawakan dengan narasi yang menyentuh sehingga sering mengundang iba penonton.
Tak jarang penonton menitikkan air mata.
Dulu aku suka sekali menonton acara semacam itu, bahkan sampai menangis tersedu-sedu karena sedih melihat kehidupan orang pinggiran.

Perlahan-lahan aku berpikir apakah benar mereka tidak bahagia?
Apakah benar mereka sesengsara itu?

Lihatlah senyum mereka.
Lihatlah keikhlasan dan ketekunan mereka menjalani hidup.
Bukankah itu kebahagiaan?

Kenapa kita mencap mereka dengan label Tidak Bahagia ???

Mereka bahagia!
Yakinlah!

Namun jika mereka mengatakan tidak bahagia, mungkin mereka sedang lupa bersyukur. Atau mungkin mereka sedang bersandiwara.

Tak ada manusia yang tak bahagia.
Yang ada hanyalah manusia yang lupa bersyukur. 
Kau bahagia, Aku bahagia, Dia bahagia, Mereka bahagia, kita semua bahagia!

Sunday 15 March 2015

Kekuatan Doa

Selama ini alhamdulillah hampir semua doaku terkabul.
Ada yang segera terkabul namun ada juga yang mesti menunggu lama .
Menurutku, doa-doaku dikabulkan di saat yang tepat.
Kalau doa itu segera terkabul, berarti aku memang sangat membutuhkannya.
Namun, jika doaku belum terkabul, berarti aku belum benar-benar membutuhkannya.

Jangan remehkan kekuatan doa ibu

 Aku bukanlah termasuk orang yang sangat taat. Kadang aku khilaf juga.
Aku bukanlah si sholehah.

Oleh karena itu aku curiga.
Jangan-jangan selama ini aku hanya GR (Gede Rasa) kalau doaku selalu terkabul.
Jangan-jangan selama ini justru doa amaku yang terkabul.
Pasti ama selalu mendoakanku.

Iya, pasti selama ini doa ama yang dikabulkan. Doa ama untuk anaknya ternyata yang dikabulkan Tuhan, bukan doaku.
Ya, pasti!

Aku harus berusaha supaya doaku pun dikabulkan. Doa kebahagiaan dunia akhirat untuk ama.
:-)



Mereka Bilang Aku Sesat

Aku seorang feminist....
Lalu aku langsung dicap sesat.


Cobalah lihat segalanya lebih dekat maka kau akan mengerti.

Jika kau langsung mencap buruk seseorang karena dia  pro "feminist", lalu apa bedanya kau dengan orang-orang di luar sana yang langsung mencap "teroris" ketika mereka mendengar kata Islam dan Muslim??
Kau dan mereka sama saja. Sama-sama cepat mencap sesuatu hal yang sebenarnya belum kau ketahui. 

Islam punya berbagai aliran, bahkan ada yang ekstrim. Sayangnya, hanya tingkah laku si ektrimist yang sering muncul dan disorot berlebihan.
Pun begitu juga halnya dengan feminis.

Islam itu adalah agama yang mengajarkan kedamaian. 

Paham feminis berisi ajakan untuk mengajak perempuan supaya sadar bahwa mereka tidaklah lemah, mereka bisa menggapai apapun impiannya. Bahwa perempuan memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki asalkan mereka mau berusaha. Bahwa perempuan dan laki-laki seharusnya bekerjasama dan saling menghargai.

Namun, baik dalam islam maupun feminis,  ada beberapa ekstrimist yang bertindak jauh dari ajaran/prinsip dasar. Dan akhirnya cuma hal ekstrim itu saja yang mencuat dan cuma hal itu yang diketahui oleh kebanyakan orang.

"Feminisme itu bertentangan dengan ajaran Islam!"


Berarti kau tidak boleh marah kalau ada yang mengatakan "Muslim itu teroris". 

Kenapa mereka bisa segampang itu mencap kaum muslim?
Karena mereka tak benar-benar paham dengan Islam. Mereka tidak mengenal Islam. 

Dan, begitu juga halnya dengan kasus feminisme.

Aku tidak akan menjabarkan panjang lebar penjelasan tentang feminisme. Aku tidak akan bersikukuh mempertahankan pendapatku.

Aku tahu bahwa pandangan dan pendapat masing-masing manusia berbeda-beda. Aku tidak mau memaksa orang lain untuk yakin dengan pendapatku. Pun begitu juga orang lain. Mereka tidak bisa memaksaku untuk yakin dengan pendapatnya.

Cobalah baca berbagai buku atau artikel mengenai feminisme. Jangan cuma baca yang kontra saja. Coba baca juga yang pro. Lihatlah lebih dekat.
Setelah itu, terserah kau mau sependapat denganku ataupun tidak. Toh, analisa dan pemahaman kita tentu saja berbeda. 

Kalau akhirnya kau sependapat denganku, mari kita berdiskusi.
Kalau kau sama sekali tidak sependapat denganku, tak usahlah kita berdebat.

Aku tidak sedang membela diri. 
Aku hanya mengungkapkan pemahaman sederhanaku tentang feminisme.
 
*Oh ya, dulu aku suka sekali mendengarkan lagu Sherina yang judulnya "Lihatlah Lebih Dekat". 


Perbedaan itu indah selama kita tidak mempermasalahkannya.
 

Wednesday 11 March 2015

Kakiku Kesetanan

Tak melakukan apa-apa merupakan hal paling melelahkan.


Aku pemalas.
Tidur-tiduran adalah kesukaanku.
Aku tak suka banyak aktivitas.
Aku tak suka sibuk.
Aku tak suka berlelah-lelah.

Aku sungguh luar binasa!

Aku mengurung diri di rumah.
Ketika sesekali pergi keluar, malah menghabiskan uang.

Mungkin Patrick, temannya si Spongebob, jauh lebih produktif daripada aku!

Ternyata kebanyakan bersantai-santai malah terasa sangat melelahkan.
I'm tired of being bored.

Kebahagiaan tidak akan muncul di dalam kebosanan.

Sebelum kebosanan itu mengambil alih seluruh kesadaranku, kakiku kesetanan!

Kakiku menyeretku terus untuk berjalan jauh hari ini!
Satu jam berjalan di tengah hiruk pikuk kendaraan yang diselimuti polusi udara dan suara.

Aku tak bisa menghentikannya!
I can't stop walking!

Jalan kaki dari UNP ke Alai.
Dalam perjalanan tanpa sengaja aku melihat seorang bapak-bapak sedang buang air besar di got.
Ada pula seorang nona muda penjual bawang yang ngambek gara-gara aku panggil kakak, lalu dia balik memanggilku tante.
Ah, memanggilku tante tidak akan membuatmu jadi jauh lebih muda. Pun tidak akan membuatku menjadi menua beberapa tahun. Kenapa tak sekalian saja panggil aku "nenek"?


Sampai di rumah badan benar-benar terasa sangat lelah.
Kaki sakit, pinggang sakit, semuanya terasa sakit. 
Apakah aku akan kapok?
Tidak!
Aku tidak akan kapok melakukan kebahagiaanku!
 I feel free.....

Aku merasa bebas ketika berjalan kaki.
Aku bahagia karena masih bisa merasakan kekuatan kakiku untuk berjalan jauh.
Aku merasa bangga berjalan kaki ketika manusia sibuk berlomba menggunakan kendaraan.




Bahagia itu Tidaklah Sederhana

Memang terasa sangat berat ketika akhirnya aku harus kembali memulai sesuatu yang telah aku putuskan untuk menghentikannya.
Ini berarti aku merombak keputusanku.
Bukan, ini bukan lagi merombak.
Ini berarti aku menghapusnya!


Sungguh pergulatan batin yang sangat melelahkan.
Lanjutkan atau hentikan.

Aku geram bila ditolak.
Aku gerah bila diinjak.


Setelah beberapa bulan aku berhenti mengerjakan skripsi, akhirnya aku kembali merangkulnya.
Sial, menyebutkannya saja sudah membuatku mengumpat.
Ah, aku mual!

Namun, aku melihat celah kebahagiaan dalam siksaan ini.
Ya!
Aku akan bahagia ketika berhasil melewatinya.
Aku tak akan lari darinya.
Tidak. Aku tidak boleh takut padanya.
Ketidakbahagiaan adalah musuhku maka aku harus memeranginya, bukan malah lari menjauhinya.


Seberapa berani kau mematahkanku?
Pun kalau aku patah, aku akan melukaimu dengan patahanku.

Menekuni Ketidakbahagiaan

Aku tak akan memperjuangkan hal yang tidak membuatku bahagia.


Aku meninggalkannya.
Aku berlari menjauhinya.

"kau kemana saja"
"berhentilah bersembunyi"
 "kau telah tertinggal"

Aku merasa seperti sedang lari dari kenyataan.
Aku memulainya namun berhenti sebelum tuntas.


Sungguh, aku tak menemukan kebahagiaan di dalamnya.
Terkekang dan tertekan.

Semakin banyak aku membaca tentang freedom dan happiness maka semakin besar pula inginku untuk berlari menjauhinya.

"kapan kau akan menyelesaikannya?"
"perbanyaklah berdoa"

Lakukan saja olehmu!

Aku risau.
Aku galau.

Bagaimana cara memangkas ketidakbahagiaan ini?
Bolehkah aku cabut saja uratnya?


Sepertinya mencabut uratnya termasuk perbuatan ekstrim dan tidak ramah lingkungan.
Pun begitu juga dengan memangkasnya. 


Adakalanya ketidakbahagiaan sebaiknya tak dicabut ataupun dipangkas.
Penerimaan yang baik kelak akan merubah ketidakbahagiaan menjadi kebahagiaan.

Aku terima ketidakbahagiaan ini.
Aku biarkan dia menyatu denganku.
Kelak ketika aku dan ketidakbahagiaan itu telah menyatu maka dia akan bertransformasi menjadi kebahagiaan.


Tuesday 10 March 2015

Menelusuri Masa Lalu

Tuntaskanlah hari ini apa yang belum tuntas di masa lalu.


Ya, hari ini aku menuntaskan masa lalu. Aku kembali menelusuri masa lalu.
Aku harus melepaskan hal yang selama ini ku pegang erat. 

Ikhlaskan.
Lupakan.

Keengganan melepaskan masa lalu telah menutup celah kebahagiaan. 

 
Tuntaskan sakit itu.
Tuntaskan perih itu.

Setelah makan siang aku berjalan kaki menuju RS M. Jamil Padang. Jaraknya tidak terlalu jauh namun tidak juga dekat. Aku cukup bersemangat melangkahkan kaki.
Lelah memang namun masa lalu itu harus dituntaskan hari ini. 

Ku telusuri kembali semua tempat itu.
Terasa sangat perih mengingat semuanya, 5 tahun tahun lalu.
Lima tahun lalu aku di sini selama dua bulan menjaga ayah.
Lima tahun lalu akhirnya ayah meninggal di sini.

Menyusuri berbagai ruangan itu membuatku serasa kembali ke masa itu.
Aromanya, suasananya, tak begitu banyak perubahan.
Aku duduk kembali di bangku itu sambil memandangi ke dalam kamar inap itu.

Aku serasa masuk ke lorong waktu.
Semua terasa kembali ke tahun 2009.

Aku melihatnya.
Aku menelusurinya kembali.

Aku membawa luka dari tempat itu.
Luka itu yang selalu aku pegang erat.

Hari ini aku kembalikan luka itu ke tempat asalnya.
Aku taruh lagi semua pada tempatnya masing-masing.
Aku letakkan semua pada tempat awalnya.
Aku kembalikan semua kenangan itu.
Aku tinggalkan kenangan itu di tempat asalnya.


 Pun aku kembalikan luka lainnya ke tempat asalnya.
Aku taruh kembali impian itu di tempatnya.
fakultas kedokteran unand.

Lepaskan.
Ikhlaskan.
Berbahagialah.

duduk sejenak membaca buku di ruang tunggu apotek.
suasananya masih terasa seperti dulu.
 
 


Monday 9 March 2015

Latar Belakang

Apa sih yang ditulis di blog ini?
Well, tulisan blog ini gak bakalan jauh-jauh dari kata "kebahagiaan dan kebebasan", Happiness and Freedom.
Menurutku, kebahagiaan dan kebebasan adalah impian setiap orang.
Aku pun dalam proses meraih kebahagiaan.
Kebahagiaanku adalah kebebasan!
Aku akan berusaha untuk menemukan berbagai arti kebahagiaan dan kebebasan.
Kenapa membahas tentang happiness dan freedom?
karena dua hal itu adalah tujuan hidupku!
All I need is happiness and beeing free is how I get it!
Di blog ini aku akan menuliskan berbagai makna ""bahagia dan bebas" dari sudut pandangku.
Pun aku akan menuliskan berbagai cara dan aktivitas yang aku lakukan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kebebasanku.
Blog ini dibuat karena aku terinspirasi dari sinopsis novel yang sedang aku buat. Sinopsis novel Redemption in Indigo karya Karen Lord. Judul sinopsis yang aku buat adalah The Pursuit of Freedom. 


Kebahagiaan adalah tujuan hidupku. 
Kebebasan adalah hak milikku. 

Happiness & Freedom

What does happiness mean?
What is freedom?
Setiap orang tentu saja punya pendapat sendiri tentang makna kebahagiaan dan kebebasan.
Tujuan hidup adalah untuk mencapai kebahagiaan.
The pursuit of happiness.
Pun tak bisa ditetapkan standar kebahagiaan karena standar ataupun kadar bahagia masing-masing individu berbeda-beda.
All I want is happiness.
Bagiku, freedom adalah hal utama dalam kebahagiaan.
Ketika freedom telah didapatkan maka itu berarti aku bahagia.
Jadi, apa itu freedom?
Kebebasan seperti apa?
Secara garis besar, bebas yang dimaksud adalah tidak terikat pada apapun yang mengganggu pikiran.
Kalau aku telah bisa lega, berarti aku bebas.
Banyak kebebasan yang harus aku perjuangkan.
Ya, aku belum mendapatkan freedom.
Kalau aku belum mendapatkan freedom, berarti aku pun belum meraih happiness.
Aku harus memperjuangkan kebahagiaanku.
Bagaimana cara memperjuangkannya?
Raih kebebasan!
Bagaimana cara meraih kebebasan itu?
Tentu melalui proses, apalagi kebebasan yang ingin ku raih sangatlah banyak!
Jadi yang dipikirkan sekarang adalah tahap menuju kebahagiaan itu, prosesnya.