Sunday 16 October 2016

Indahnya 13 oktoberku

Pada zaman dahulu sampai zaman sekarang, hiduplah seorang anak.
Hidupnya selalu berwarna, warna kelabu. Kulitnya putih, putih tua. Suaranya sendu seperti petir di siang hari.
Pada hari kamis lalu, saya berjumpa dengan anak itu di ruang tunggu sebuah bandara.
Sepatu biru, celana panjang biru, baju panjang cokelat dengan lengan panjang belang biru, dan jilbab coklat. Oh, ternyata anak yang sering salah kostum itu bisa juga berpakaian matching.
Saya lihat dia gelisah sambil terus melirik jam dinding.
11:40.
Oh, pantas saja dia terlihat gelisah. Seharusnya 11:25 dia sudah naik pesawat.
Tiba-tiba dia bangkit dan berlari-lari kecil menuju sebuah antrian panjang.
Saya lihat dia masuk di Gate B4 dengan wajah lega.
Oh, dia naik L*on Air, di bangku 10 A.
.
.
Lalu terjadilah insiden itu.
Ada seorang penumpang yang tempat duduknya sama persis dengan dia, 10 A.
Nah loh? Kok bisa?
Saya dengar mereka berdebat. Tidak sengit, namun wajah anak itu terlihat berkerut penuh tanya. Lalu saya lihat anak itu keluar pesawat.
Ha?
Diusir karena nomor bangkunya sama? 😱
Kenapa dia mau disuruh keluar?
.
.
.
Anak itu...
Oii anak itu, kasihan sekali...
Malangnya...
Kelabu harinya...
.
.
Naik pesawat, namun disuruh keluar dari pesawat di detik-detik sebelum pesawat bersiap melesat jauh ke udara.
.
Oh kenapa dia?
.
.
Dengan penuh rasa iba, was-was, sekaligus kasihan, saya perhatikan dia berlari keluar pesawat.
.
Eiii, saya lihat dia naik bus.
Daaaaaaaaan, dia naik pesawat L*on Air (lagi).
.
.
Kenapa dia naik pesawat itu dua kali? 😨
.
.
Ooohayyy, ternyata dia naik pesawat ke Palembang padahal tujuannya ke Padang, alias salah naik pesawat. 😂😂
Sama2 L*on Air, sama2 pukul 11:25, sama2 gate B4, sama2 tujuan sumatra, dan pastinya sama2 gak fokus antara si anak itu, petugas yang cek tiket, beserta pramugari.
Oh kenapa tak ada petugas atau pramugari yang mencegatnya ketika melihat tiketnya tidak sama dengan rute pesawat yang dia tuju? 👻👻
Oh kenapa 13 oktoberku begitu kelabu.
.
Iya, itu aku! 😌😌