Tuesday 28 March 2017

I am a Forever HAPPY cancer survivor!

2017!
Maret!
W O W
Aku sudah TIGA kali KEMO loh!
Masih ada 3 lagi.
Masih BERTAHAN dan akan terus KUAT.
Bahkan berat badanku tak turun sedikitpun.
Tak ada yang berubah setelah kemo.
Aku sangat menikmati berkepala botak.
Tidak semua perempuan  punya kesempatan untuk berkepala botak!
Aku tak punya waktu untuk mengeluh karena aku selalu sibuk bersyukur. 
Allah Maha Pengasih Maha Penyayang.
Seriously, don't cry for me! I am fine. I am HAPPY.

Anti-Istimewa 1

Cancer 21 Juni- 22 Juli
Umum : Pastikan semua berjalan baik-baik saja.
Love :
          Single : tenangkan diri kamu dan jangan menyerah.
          couple : menahan kecewa dan sakit sendiri, berpikirlah lebih terbuka.
Keuangan : Jangan gemar menunda pekerjaan.
Sumber : m.vemale.com/zodiac/cancer 

Zodiac kamu apa?
Kalau aku Libra tapi punya cancer juga. Kalau libranya sudah sejak lahir, tapi kalau cancernya sejak mei 2016. Kok bisa double? Ya dong. Aku kan istimewa. 

Dulu sewaktu sekolah, kamu pernah datang terlambat dan disuruh menyikat wc nggak?
Aku kira cerita hukuman sikat menyikat wc itu hanya ada di sinetron aja. Tapi ternyata aku mengalaminya! Nah, apakah ide hukuman menyikat wc itu berdasarkan kisah nyata atau malah penonton yang meniru sinetron? Entahlah.  
 

Kamu pernah masuk rumah sakit? Jadi pengunjung atau yang dikunjungi?
Kalau aku pernah kedua-duanya. Tanggal 17 mei 2016 aku pertama kali jadi pasien dan dirawat di rumah sakit selama seminggu. Biasa aja? Umm, iya sih, banyak tuh yang dirawat di rumah sakit. Kalau masuk ruang operasi dan dioperasi selama berjam-jam gimana? Umm, banyak juga orang yang gitu ya? Kalau ternyata ketika operasinya berlangsung para dokter malah mengajak pasien ngobrol, gimana? Umm, emang biasanya gitu ya? Kalau dokternya bilang gini gimana? “mbak, rahimnya sekalian diangkat aja ya? demi kesehatan yang lebih baik.”

Pernah nonton film atau sinetron scene percakapan antara dokter dan pasien membicarakan tentang kondisi/penyakit pasien? Umm, aku juga pernah ada di scene itu. Tapi aku bukan sedang main film; aku sedang dalam scene hidupku. “mbak punya kanker endometrium stadium 1B, bla bla bla bla bla bla”

“Umur 25, kanker, tak ada lagi rahim, jomblo pula. Haha. Yang benar aja! Tuhan pasti lagi becanda. Ah, gila! Ini pasti cuma mimpi. Kapan aku bangun dari mimpi super seram ini? Kok hidupku makin serasa seperti ftv aja. Umurku masih panjang kan? Ah, biasa aja. I am fine. Ih, seram juga kalau aku wafat dalam waktu dekat. Ih, Tuhan kebangetan becandanya. Duh, makin susah nyari jodoh. Ah, jadi mau nangis, eh, gak jadi deh. Ouoooo, aku baik-baik saja.” Begitulah pikiranku tiap hari. Bingung, moody. Sering sedih, tapi malas nangis. Kalau tangis tak terbendung lagi, hanya dua solusi ampuhnya. Bercermin atau selfie! Nangis sambil bercermin, ih, jelek banget kalau nangis. Selfie, kalau selfie harus senyum dong. Percaya deh, it works! Langsung berhenti nangis.

Membingungkan sekali bagaimana sebaiknya aku menyikapi kondisi ini. Mau sedih, percuma. Sedih tak akan membuatku sehat. Mau gembira? Ah, gimana mau gembira dengan kondisi ngenes gini. Mood tak menentu. Bahkan untuk menulis cerita ini saja, mesti dipikirkan berulang kali. Mau ditulis dari sisi mana? Sisi sedih atau sisi semangat? Serius mau berbagi cerita ini? “Ini rahasia. Don’t tell anyone about your current condition. Never ever let anyone knows that you have cancer.” Begitu pesan khusus mama. Dan sekarang everyone knows my story. Ah!  

Tahukah kamu? Kanker membuatku merombak total semua rancangan indah masa depanku. Puluhan impian telah aku coret dari daftarnya. Semua rencana jangka panjang aku tiadakan. Sekarang yang ada hanyalah rencana jangka pendek; rencana per tiga bulan. Aku terus saja membisiki diri life is short, capailah secepat mungkin sebelum benar-benar terlambat. Aku bukannya pesimis, hanya saja aku tak ingin menolak kenyataan bahwa aku telah diberi kode olehNya. Rancangan indah masa depanku akan aku rombak menjadi jauh lebih indah. Hidupku akan jauh lebih teratur dan terarah. Kalau dulu aku adalah tipe anak baik-baik maka sekarang aku akan menjadi jauh lebih baik. Kanker memang mengubah segalanya; berubah jadi lebih baik. Walau terkadang ketika sedih aku merasa hidupku semiris kisah ftv Indonesia, aku tak akan bertingkah lebay dan dramatis. Aku tak menangis histeris di ruang dokter ketika dokter bilang aku punya kanker. Aku pun tidak teriak menangis ketika tahu bahwa rahimku sudah tak ada lagi padahal masih jomblo. Pssst, sinetron/ftv itu bukan dari kisah nyata. Tapi akan jadi nyata kalau kamu tiru kisahnya.  

Desember 2016, enam bulan telah berlalu. Tawaku tak pudar, rambut masih lebat bersinar, semangat masih cetarrr. Aku baik-baik saja dan tak ada yang berubah, pikirku. Aku tidak melakukan tindakan medis apapun pasca operasi. Tidak kemoterapi dan tidak juga konsumsi obat-obatan dari dokter. Aku masih beraktivitas seperti biasa. Aku sedang berusaha menata hati perlahan-lahan; berusaha berdamai dengan diri sendiri. Dan yang paling penting, aku berdamai dengan Allah. Aku tak lagi menuduhNya jahat. Sekarang aku bergabung dengan Lavender Ribbon Cancer Support Group. Sebagai newbie cancer survivor, keberadaan grup ini sangat membantu. Ada banyak artikel yang sangat bermanfaat di blog tamanlavender.wordpress.com. Perlahan-lahan rasa galau dan gundah gulana mulai memudar setelah bergabung dengan Lavender. Ternyata I’m not alone! Hiks. Semoga nanti bisa bertemu langsung dengan para member Lavender. 

Tenang, aku baik-baik saja. Setelah hati dan perasaan ini tentram, aku tak akan lagi takut ke rumah sakit. Tunggulah. Beri aku jeda sejenak. 

Oh Allah, terima kasih telah menjadikanku istimewa karena disayangi oleh orang-orang istimewa. Terima kasih. Tak akan ada seorangpun melihatku menangis dan tak seorangpun boleh menangis karena melihatku.  Aku kuat, kamu kuat, kita kuat.  
 

*pssst, berminat donasi untuk Yayasan Lavender?  Silahkan via Bank mandiri 1270007342932 atas nama Yayasan Lavender Indonesia.