“Ada yang bercerita kemudian dekat.
Ada yang mendekat agar punya cerita.
Ada yang sengaja dekat, hanya untuk menjadikanmu bahan cerita.”


Bisakah kita dekat setelah kau dan aku bercerita?
Bolehkah aku mendekat agar kita punya cerita?
Marahkah kau ketika ku jadikan kau bahan cerita?
Aku butuh bercerita.
Aku senang menjadi pendengarmu.
Kau adalah cerita favoritku.
Sayangnya kau tak tau,
Atau tak ingin tau.